Sang Maut Datang Menjemput Rasulullah Saw.
Sakaratul Maut mulai menghampiri diri Rasulullah Saw. A'isyah menyandarkan Beliau ke Badannya. Maka dari itu dia pernah berkata: Sungguh termasuk Anugerah Allah untukku ialah Rasulullah Saw wafat di Bilikku, pada hari giliranku dan di antara Perut dan Dadaku serta Allah mengumpulkan ludah Beliau dan ludahku. Hal ini terjadi karena menjelang Beliau wafat, Abdur Rahman bin Abu Bakar masuk dan membawa Siwak, sedangkan saat itu Rasulullah Saw, bersandar di Tubuhku. Aku tahu Beliau melihatnya dan Aku tahu bahwa Beliau amat menyukai Siwak.
Maka kutanyakan kepadanya, Apa mau saya ambilkan untuknmu? Beliau mengangguk. Kemudian kuambil dan kubalik ternyata masih kasar. Kutanyakan: Saya lunakkan utukmu? Beliau meng-iyakan dengan anggukan. Maka kulunakkan, terus Beliau bersiwak dengannya.
Dalam sebuah Riwayat, lalu Beliau bersiwak dengan amat sempurna. Pada saat itu, di hadapan Beliau terdapat Bejana berisi Air, maka Beliau memasukkan tangannya dan mengusap Wajahnya seraya berkata: "Laa ilaaha illaallaah, sungguh Kematian itu memiliki Sakarat (rasa sakit yang amat sangat)". Tak berselang lama setelah bersiwak, Beliau mengangkat tangan dan jarinya ke atas, Matanya memandang ke atap dan kedua belah bibirnya bergerak. A'isyah mendengarnya, ternyata Beliau mengucapkan:
"Ma'alladziina an'amta 'alaihim minan Nabiyyiina wash shiddiiqiina wasy syuhadaa-i wash shaalihiin . Allaahummagh firlii war hamnii wal hiqnii birrafiiqil a'laa (Golongan para Penghuni Surga yang Tertinggi)”. Ya Allah, Ar Rafiiqul a’laa 3x.
("Bersama Orang-Orang yang Engkau beri Anugerah baik dari kelompok para Nabi, Orang-Orang yang Jjujur, Syuhada dan Orang-Orang Shalih. Ya Allah Ampunilah diriku, Rahmatilah dan Pertemukanlah diriku dengan Ar-Rafiiul a'laa”). Ya Allah, Ar-Rafiiqul a'laa. Beliau mengulangi kalimat terakhir tiga kali. Kemudian tangannya terkulai dan Beliau menemui Ar-Rafiiqul a'laa. Akhirnya, Innaa lillaahi wa-innaa ilaihi raaji'uun.
Singkatnya, setelah itu Abu Bakar keluar, sedangkan Umar mengkhatbahi Orang-Orang. Maka dia berkata: Umar, duduklah. Tapi Umar, saat itu tak menanggapinya sebab Kesedihan mendalam yang menyelimutinya. Kemudian Abu Bakar berbicara, dan Orang-Orang beralih kepadanya dari hadapan Umar. Setelah Abu Bakar memuji Allah, dia berkata:
“Hai sekalian Manusia, siapa di antara kalian yang menyembah Muhammad maka sungguh Beliau benar-benar telah Wafat. Sedangkan yang menyembah Allah, maka Allah hidup Kekal dan tidak akan Mati. Allah Swt berfirman:
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
"Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa Rasul. Apakah jika dia Mati atau terbunuh, kalian akan berbalik ke belakang (Murtad)? Siapa saja yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan Mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepda Orang-Orang yang Bersyukur." (Qs.[3]:144).
Ibnu Musayyab meriwayatkan, Umar berkata: Demi Allah, ketika kudengar Abu Bakar membaca Ayat tersebut, maka lemah lunglai diriku dan kedua kakiku tak kuat menyangga, maka jatuhl lunglaiah diriku ke tanah dan aku baru meyakini bahwa Rasulullah Saw benar-benar telah Wafat.
FB: Al-kariim Hanafiah
3 comments:
salam rabu
singgah sebentar
Allahuakbar, tersentuh dan sayu hati ini setiap kali membaca kisah saat kewafatan baginda Rasulullah. Salawat dan salam buat baginda..
اللهم صلي على سيدنا محمد
subhanallah...Kekasih Allah pun merasa betapa sakit nye ketika nyawa nya di cabut..inikan pula kita sekadar insan biasa yg bnyk melakukan dosa.
Post a Comment